Pemberontakan DI/TII dan Cara Pemerintah Dalam Penanggulangannya
Peristiwa Pemberontakan DI/TII Jawa barat, Jawa
tengah,Aceh,Sulawesi Selatan,Kalimatan Selatan|Berbagai Pemberontakan
DI/TII, peristiwa-peristiwa Sejarah Indonesia tentang Pemberontakan
DI/TII, peristiwa-peristiwa tersebut terjadi diberbagai wilayah yaitu
Pemberontakan DI/TII dijawa barat, Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah,
Pemberontakan DI/TII Aceh, Pemberontakan DI/TII di Sulawesi selatan,
Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan, semua
pemberontakan-pemberontakan tersebut berhasil dimusnahkan Indonesia,
peristiwa-peristiwa itu terjadi karna adanya akibat atau penyebabnya
sehingga Pemberontakan DI/TII dapat terjadi, dan Cara-cara yang
dilakukan pemerintah dalam Penanggulangan pemberontakan DI/TII karna
Pemberontakan DI/TII terjadi diberbagai wilayah Indonesia sehingga
diperlukan peran pemerintah dalam menanggulangi pemberontakan tersebut.
Oleh karnanya itu akan dibahas secara lengkap yang mencakup seluruh
Peristiwa DI/TII diberbagai wilayah serta cara apa yang dilakukan
pemerintah dalam menanggulangi pemberontakan DI/TII jadi tema yang dapat
kita petik yang mencakup keseluruhannya adalah Peristiwa DI/TII dan
Cara yang dilakukan Pemerintah Dalam Penanggulangannya
PERISTIWA DI/TII DAN CARA YANG DILAKUKAN PEMERINTAH DALAM PENANGGULANGANNYA
![]() |
(Bendera DI/TII) |
1.
Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat
Pada tanggal 7 Agustus
1949 di suatu desa Cisayong di Kabupaten Tasikmalaya (Jawa Barat), Sekarmadji Maridjan
Kartosuwirjo memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia. Gerakannya
dinamakan Darul Islam (DI) sedang tentaranya dinamakan Tentara Islam Indonesia
(TIl). Gerakan ini dibentuk pada saat Jawa Barat ditinggal oleh pasukan
Siliwangi yang berhijrah ke Yogyakarta dan Jawa Tengah dalam rangka
melaksanakan ketentuan dalam Perundingan
Renville.
Ketika pasukan
Siliwangi berhijrah, gerombolan DI/TII ini dapat leluasa melakukan gerakannya
dengan membakar rumah-rumah rakyat, mernbongkar rel kereta api, menyiksa dan
merampok harta benda penduduk. Akan tetapi setelah pasukan Siliwangi mengadakan
long march kembali ke Jawa Barat, gerombolan DI/Tll ini harus berhadapan dengan
pasukan Siliwangi.
Usaha untuk menumpas
pemberontakan DI/TIl ini memerlukan waktu yang lama disebabkan oleh beberapa
faktor, yakni:
(1)
medannya berupa daerah pegunungan-pegunungan sehingga sangat mendukung pasukan
DI/TII untuk bergerilya,
(2)
pasukan Kartosuwiryo dapat bergerak dengan leluasa di kalangan rakyat,
(3)
pasukan DI /TII mendapat bantuan dari beberapa orang Belanda, antara lain pemilik-pemilik
perkebunan dan para pendukung negara Pasundan,
(4)
suasana politik yang tidak stabil dan sikap beberapa kalangan partai politik
telah mempersulit usaha-usaha pemulihan keamanan.
![]() |
(Pemberontak DI/TII S.M.Kartosuwirjo) |
Selanjutnya dalam
menghadapi aksi DI/TII pemerintah mengarahkan pasukan TNI untuk menumpas
gerombolan ini. Pada tahun 1960 pasukan Siliwangi bersama rakyat melakukan
operasi “Pagar Betis” dan operasi “Bratayudha.” Pada tanggal 4 Juni 1962 S.M. Kartosuwiryo beserta para pengawalnya
dapat ditangkap oleh pasukan Siliwangi dalam operasi “Bratayudha” di Gunung
Geber, daerah
Majalaya, Jawa Barat.
Kemudian S.M. Kartosuwiryo oleh Mahkamah Angkatan Darat dijatuhi hukuman mati
sehingga pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dapat dipadamkan.
2.
Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah
Gerombolan DI/TII ini
tidak hanya di Jawa Barat akan tetapi di Jawa Tengah juga muncul pemberontakan
yang didalangi oleh DI/ TII. Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah di bawah
pimpinan Amir Fatah yang bergerak di daerah Brebes, Tegal, dan Pekalongan. dan
Moh. Mahfudh Abdul Rachman (Kiai Sumolangu).
Untuk menumpas
pemberontakan ini pada bulan Januari 1950 pemerintah melakukan operasi kilat
yang disebut “Gerakan Banteng Negara”
(GBN) dibawah Letnan Kolonel Sarbini (selanjut-nya diganti Letnan Kolonel
M. Bachrun dan kemudian oleh Letnan Kolonel A. Yani). Gerakan operasi ini
dengan pasukan “Banteng Raiders.”
Sementara itu di daerah
Kebumen muncul pemberontakan yang merupakan bagian dan DI/TIl, yakni dilakukan
oleh “Angkatan Umat Islam (AUI)”
yang dipimpin oleh Kyai Moh. Mahudz Abdurachman yang dikenal sebagai “Romo Pusat’’ atau Kyai Somalangu.
Untuk menumpas pemberontakan ini memerlukan waktu kurang lebih tiga bulan.
Pemberontakan DI/TII
juga terjadi di daerah Kudus dan Magelang yang dilakukan oleh Batalyon 426 yang
bergabung dengan DI/TIl pada bulan Desember 1951. Untuk menumpas pemberontakan
ini pemerintah melakukan “Operasi
Merdeka Timur” yang dipimpm oleh Lethan Kolonel Soeharto, Komandan Brigade
Pragolo. Pada awal tahun 1952 kekuatan Batalyon pemberontak tersebut dapat dihancurkan
dan sisa- sisanya melarikan diri ke Jawa Barat dan ke daerah GBN.
3.
Pemberontakan DI/TII di Aceh
Gerombolan DI/TIl juga melakukan pemberontakan
di Aceh yang dipimpin oleh Teuku Daud Beureuh. Adapun penyebab timbulnya
pemberontakan DI/TIl di Aceh adalah kekecewaan Daud Beureuh karena status Aceh
pada tahun 1950 diturunkan dan daerah istimewa menjadi karesidenan di bawah
Provinsi Sumatera Utara. Pada tanggal 21 September 1953 Daud Beureuh yang waktu
itu menjabat sebagai gubernur militer menyatakan bahwa Aceh merupakan bagian
dan Negara Islam Indonesia di bawah pimpinan SM. Kartosuwiryo.
Dalam menghadapi
pemberontakan DI/TII di Aceh ini semula pemerintah menggunakan kekuatan senjata.
Selanjutnya atas prakarsa Kolonel M. Yasin, Panglima Daerah Militer Iskandar
Muda, pada tanggal 17-21 Desember 1962 diselenggarakan “Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh” yang mendapat dukungan tokoh-tokoh
masyarakat Aceh sehingga pemberontakan DI/TIl
di Aceh dapat dipadamkan.
4.
Pemberontakan DI/TIl di Sulawesi Selatan
![]() |
(Kahar muzakar) |
Di Sulawesi Selatan
juga timbul pemberontakan DI/TIl yang dipimpin oleh Kahar Muzakar. Pada tanggal
30 April 1950 Kahar Muzakar menuntut kepada pemerintah agar pasukannya yang
tergabung dalam Komando Gerilya Sulawesi Selatan dimasukkan ke dalam Angkatan
Perang RIS (APRIS). Tuntutan ini ditolak karena harus melalui penyaringan.
Pemerintah melakukan
pendekatan kepada Kahár Muzakar dengan memberi pangkat Letnan Kolonel. Akan tetapi
pada tanggal 17 Agustus 1951 Kahar Muzakar beserta anak buahnya melarikan diri
ke hutan dan melakukan aksi dengan melakukan teror terhadap rakyat. Untuk
menghadapi pemberontakan DI/TIT di Sulawesi Selatan ini pemerintah melakukan
operasi militer. Baru pada bulan Februari 1965 Kahar Muzakar berhasil ditangkap
dan ditembak mati sehingga pemberontakan DI/TII di Sulawesi dapat dipadamkan.
5.
Pemberontakan DI ITII di Kalimantan Selatan
Pada bulan Oktober 1950
DI/TII juga melakukan pemberontakan di Kalimantan Selatan yang dipimpin oleh
Ibnu Hajar. Para pemberontak melakukan pengacauan dengan menyerang pos-pos kesatuan
TNI. Dalam menghadapi gerombolan DI/TII tersebut pemerintah pada mulanya
melakukan pendekatan kepada Ibnu Hajar dengan diberi kesempatan untuk menyerah,
dan akan diterima menjadi anggota TNI. Ibnu Hajar pun menyerah, akan tetapi
setelah menyerah melarikan diri dan melakukan pemberontakan lagi. Selanjutnya pemerintah
mengerahkan pasukan TNI sehingga pada akhir tahun 1959
Ibnu Hajar beserta seluruh anggota gerombolannya tertangkap dan dimusnahkan.
Kesimpulan : Peristiwa Pemberontakan DI/TII dan cara pemerintah dalam penanggulangannya adalah sebagai berikut...
- Pemberontakan DI/TII dijawa barat,
- Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah,
- Pemberontakan DI/TII Aceh,
- Pemberontakan DI/TII di Sulawesi selatan
- Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan,
Sekian Artikel tentang Pemberontakan DI/TII dan cara pemerintah dalam penanggulangannya, Lihat berbagai macam artikel belajar dan bermanfaat Disini, Semoga bermanfaat.
(Sumber : IPS, Hal : 251-254, Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Penulis : Sutarto.dkk, Percetakan : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri-Solo, 2008, jakarta)
Betway India Casino: Online Casino and Welcome Bonus
BalasHapusEnjoy a safe and reliable site to play with real money! All Betway Games. Betway Casino welcome 카지노사이트 bonus. The online gambling platform has over 400 slots and table Rating: 4.3 betway login · Review by 카지노사이트 Gold Casino India